Sabtu, 14 Juli 2012

kegunaan,objek dan ruang lingkup sosiologi


Kegunaan Sosiologi

[sunting]Objek Sosiologi

[sunting]Ruang Lingkup Kajian Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.[4] Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.[5] Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:[6]
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

Kamis, 17 Mei 2012

mobilitas penduduk dan menghitung jml pddk


1. Menghitung Jumlah Penduduk

          Data yang paling pokok dalam demografi ialah jumlah penduduk. Jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan metode sensus atau
            cacah jiwa, registrasi penduduk, dan survei penduduk.

a. Sensus Penduduk

            Sensus penduduk adalah pencatatan total tentang penduduk yang dilakukan olah Badan Pusat Statistik dengan tujuan untuk mengetahui jumlah, komposisi, dan karakteristik penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.

            Sensus penduduk dibedakan menjadi dua macam berdasarkan pada status tempat tinggal penduduk yaitu sebagai berikut. 1)   Sensus de facto ialah penghitungan penduduk atau pencacahan
            jiwa yang dikenakan pada setiap orang yang pada waktu diadakan pencacahan berada di dalam negara atau daerah yang bersangkutan.

2)   Sensus de yure ialah penghitungan penduduk atau pencacahan
            jiwa yang hanya dikenakan kepada penduduk yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di negara bersangkutan atau di daerah itu atau berdasarkan pada tempat tinggal yang tetap.

b. Registrasi Penduduk

            Registrasi penduduk ialah pencatatan tentang identitas atau ciriciri, status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terusmenerus oleh pemerintah mulai tingkat terendah yaitu desa atau kelurahan. Dari data hasil registrasi akan didapat laporan monografi desa tentang kependudukan secara kontinu yang berisi data tentang kelahiran penduduk, kematian, perkawinan, perceraian, dan perpindahan penduduk.

c.
Survei Penduduk


            Survei penduduk pada dasarnya sama dengan sensus penduduk, hanya pada survei penduduk ini dilakukan pada beberapa daerah yang dijadikan sampel/contoh dari perhitungan penduduk tersebut. Biasanya pada survei penduduk ini dilakukan karena pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga pelaksana survei.

Geografi  SMA / MA Kelas XI
41



Space Info

          Di Indonesia sampai dengan saat ini telah dilakukan sensus penduduk sebanyak enam kali. Sensus yang pertama kali dilakukan pada zaman kolonial Belanda pada tahun 1930. Saat itu, sensus dilakukan untuk kepentingan pendataan tenaga kerja dan akan dimanfaatkan untuk perkebunan  di luar Pulau Jawa. 

3. Mobilitas Penduduk

          Mobilitas penduduk disebut juga dengan gerakan penduduk yaitu suatu gerakan perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat yang lain. Mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.

a. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tampat
            yang lain dengan tujuan menetap yang dilakukan oleh perseorangan, keluarga atau kelompok. Jenis-jenis migrasi antara lain sebagai berikut.

1)   Imigrasi adalah masuknya penduduk negara lain ke suatu
            negara.

2)   Emigrasi adalah keluarnya penduduk suatu negara ke negara
            lain.

3)   Remigrasi adalah kembalinya para emigran ke negara asalnya. Perpindahan penduduk ke tempat lain selain dilakukan lintas negara (internasional) namun juga terjadi di dalam negeri (nasional) disebut dengan migrasi dalam negeri. Migrasi dalam negeri adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam suatu negara. Macam-macam migrasi dalam negeri yaitu sebagai berikut.

1)   Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah
            ke wilayah lain dalam satu wilayah negara.

2)   Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Suatu tinjauan menyangkut sensus penduduk tahun 1980 dan 1990 serta hasil antarsensus tahun  1995 menunjukkan bahwa penduduk  Indoensia  senang  berpindah  (fairly  mobile).  Data

Geografi  SMA / MA Kelas XI
59




menunjukkan bahwa di   Indonesia terdapat suatu arus migrasi dari Pulau Jawa ke pulau luar Jawa. Selain itu, statistik kebupaten di Jawa  meunujukkan  bahwa  hanya  ada  sedikit  daerah  yang mengalami arus migrasi. Wilayah yang mengalami migrasi masuk ini adalah kabupaten-kota di JABOTABEK, Bandung, Pekalongan, Tegal, dan Sidoarjo yang merupakan hasil limpahan dari Surabaya. Semua daerah lainnya di pulau Jawa tumbuh pada suatu tingkat di bawah laju petumbuhan penduduk alami. Ini menyiratkan bahwa pusat-pusat kota seperti Jakarta dan Surabaya serta Bandung telah menjadi pemusatan migrasi penduduk.

b. Mobilitas sirkuler adalah gerakan penduduk sementara, contoh para
            buruh tani disaat sedang tidak musim tanam maka mereka pergi ke kota untuk mencari tambahan

nafkah, namun apabila datang musim  tanam  maka  mereka kembali ke desa untuk bertani kembali.

c. Mobilitas  ulang  alik  adalah gerakan penduduk dalam waktu 24 jam sehingga pada hari yang sama dapat pulang ke

Gambar 2.8   Mobilitas penglaju

tempat tinggalnya.

Sumber: Foto Haryana

Space Info

          Salah satu dinamika penduduk yang unik adalah mobilitas penglaju (commuter). Fenomena commuter ini dapat ditemui di Jakarta dan sekitarnya (Botabek). Tahukah anda ? bahwa sebenarnya kurang lebih 89 % penduduk Jakarta adalah para commuter yang tinggalnya di wilayah Botabek (Bogor, Tangerang dan Bekasi), maka selebihnya atau kurang lebih 11 % adalah penduduk yang tinggal di Jakarta atau di kenal dengan istilah penduduk malam hari.

4.  Rendahnya Kualitas Penduduk

          Tinggi rendahnya kualitas penduduk dapat dilihat dari tingkat kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.

a.  Kualitas Kesehatan

Penentuan kualitas kesehatan penduduk dalam suatu negara ditunjukkan oleh variabel angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan angka harapan hidup. Tingkat kesehatan penduduk suatu

60
Geografi  SMA / MA Kelas XI


negara dikatakan baik apabila angka kematian kasar dan angka kematian bayi rendah serta angka harapan hidupnya tinggi. Sedangkan tingkat kesehatan panduduk suatu negara dikatakan rendah apabila angka kematian kasar dan kematian bayi tinggi dan angka harapan hidupnya rendah.

            Indonesia pada hasil sensus tahun 2000 mempunyai angka kematian kasar sebesar 8,14/1000 penduduk, serta angka kematian bayi sebesar  57,3 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka harapan hidup mencapai 66,2 tahun.

            Angka kematian bayi merupakan parameter keberhasilan suatu wilayah dalam menangani kesehatan ibu dan anak. Sedangkan angka harapan hidup merupakan rata-rata umur penduduk suatu negara juga merupakan parameter keberhasilan suatu wilayah dalam menerapkan kebijaksanaannya di bidang kesehatan. Baik angka kelahiran maupun angka harapan hidup sangat dipengaruhi oleh fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial lainnya. Suatu wilayah jika fasilitas kesehatannya rendah maka dapat menurunkan harapan hidup penduduknya.

b. Kualitas Pendidikan

            Kualitas pendidikan penduduk Indonesia dapat diukur dari angka partisipasi sekolah penduduk dan angka putus sekolah. Angka partisipasi sekolah adalah proporsi dari keseluruhan penduduk dari berbagai kelompok usia tertentu (7-12,13-15,16-18, dan 19-24) yang masih duduk di bangku sekolah.

Tabel 2.4 Angka Partisipasi Sekolah dan Angka Putus Sekolah
            Penduduk Indonesia Tahun 2002

Angka Partisipasi



Angka Putuas Sekolah

Sekolah



7-12
96.1
7-15
2.8
13-15

16-18


79.3

9.4
16-18




49.9
19-24
11.1
19-24
11.7




Sumber: BPS dan BAPPENAS 2004

c. Kualitas Pendapatan

Suatu negara diukur taraf hidupnya melalui pendapatan ratarata perkapita negara tersebut. Pendapatan perkapita dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun (Gross National Product) serta jumlah penduduk. GNP adalah suatu

Geografi  SMA / MA Kelas XI
61





indeks yang menggambarkan tingkat kemakmuran suatu negara, karena diukur dari keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara dalam tahun tertentu.

GNP

Pendapatan per kapita =
Jumlah Penduduk


            Penurunan pendapatan Indonesia mengakibatkan Indonesia kembali menjadi kelompok negara miskin dengan GNP perkapita hanya sedikit lebih banyak dari Zimbabwe, salah satu negara miskin di Afrika dan dengan beban utang lebih dari Rp1.400 trilyun terdiri Rp742 trilyun utang luar negeri dan sisanya adalah utang dalam

Rabu, 16 Mei 2012

rumus rumus data kependudukan


1.  Pertumbuhan Penduduk Alami

          Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian suatu wilayah. Pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

X = L - M

Keterangan :

X
= pertumbuhan penduduk alami
L
= jumlah kelahiran


M   = jumlah kematian

Contoh soal :

Di suatu wilayah diketahui terdapat jumlah kelahiran 967.000 jiwa sedangkan  jumlah  kematiannya  adalah 659.000  jiwa.  Hitung pertumbuhan penduduk alaminya!

46
Geografi  SMA / MA Kelas XI


Jawab:

L
=
976.000


M   =
659.000

X

=  L - M


=
967.000
- 659.000

=
308.000



Jadi pertambahan penduduk alami wilayah tersebut sebesar 308.000 jiwa.

2. Pertumbuhan Penduduk Total

          Pertumbuhan penduduk total adalah suatu pertambahan penduduk yang tidak hanya merupakan selisih kelahiran dan kematian namun juga memperhatikan migrasi penduduk. Pertambahan penduduk ini terjadi apabila, pertambahan penduduk setelah menjumlahkan kelahiran dikurangi kematian dan imigrasi dikurangi emigrasi. Pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

X = (L - M) + (I - E)

Keterangan:

X
=   pertumbuhan penduduk total
L
=   jumlah kelahiran

M   =   jumlah kematian
I
=   jumlah imigran
E
=   jumlah emigran


Contoh Soal:

Di suatu wilayah diketahui jumlah kelahiran sebesar 967.000 jiwa dan kematian sebesar 659.000 jiwa, sedangkan terjadi imigrasi sebesar 889.000 jiwa dan emigrasi sebesar 512.000 jiwa.

Hitunglah pertumbuhan penduduk totalnya! Jawab:


L
=
976.000
I
=
889.000


M   =
659.000
E
=
512.000

X
=
(L - M) + (I - E)





=


(967.000 - 659.000) + (889.000 - 512.000)



=
308.000 + 377.000





=
685.000 jiwa








Jadi pertumbuhan pendunduk total wilayah tersebut sebesar 685.000

jiwa.








Geografi  SMA / MA Kelas XI
47


3.
Angka Kelahiran


a.  Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR)
            Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun. Dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut.

L

CBR
=
u
K


P

Keterangan:

            P k =   konstanta (1.000) =   jumlah kelahiran bayi yang lahir pada tahun tertentu =   jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Contoh soal:

Di  suatu  wilayah  diketahui  bahwa  jumlah  penduduk  pada pertengahan tahun 2004 adalah 7.241.500 Jumlah kelahirannya adalah 967.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasarnya! Jawab:
P          = = 976.000 7.241.500

L

CBR
=
u
K


P

967.000

CBR
=
u
1000  = 134


7.241.500

Jadi CBR wilayah tersebut sebesar 134 bayi/1000 wanita.

b. Angka Kelahiran Menurut Umur/Age Specific Birth Rate (ASBR)
            Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan pembagian menurut jenis kelamin dan golongan umur. ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu setiap tahun. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Bx

ASBR =
×K


Px

Keterangan:

= jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur tertentu

Bx

= jumlah wanita pada kelompok umur x

Px

k
= konstanta (1000)
48
Geografi  SMA / MA Kelas XI


Contoh soal:

Pada suatu wilayah diketahui jumlah penduduk wanita umur 1930 tahun adalah 3.825.000 orang. Jumlah kelahiran dalam satu tahun adalah adalah 967.000 bayi. Hitunglah angka ASBR nya! Jawab:
x Px        = = 976.000 3.825.000

967.000

Jawab: ASBR =
u
1000


3.825.000

ASBR = 250 jiwa

Jadi ASBR pada wilayah tersebut adalah 250 bayi dari setiap 1000 wanita kelompok usia 19-30 tahun.

4.
Angka Kematian
a.
Angka Kematian Kasar/Crude Death Rate (CDR)


            Angka  Kematian  Kasar  ialah  angka  yang  menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

D

CDR     =
×K

P
Keterangan:   D
=   jumlah kematian pada tahun tertentu
P
=   jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k
=   konstanta (1.000)


Contoh soal :

Dalam suatu wilayah diketahui bahwa jumlah penduduk pada pertengahan tahun adalah  7.241.500 jiwa sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000. Hitunglah angka kematian kasarnya! Jawab:

D
=
659.000


P
=
7.241.500




659.000



CDR     =

u
1000 = 91 jiwa


7.241.500






Jadi pada wilayah tersebut dalam setahun terdapat kematian sebesar

91/1000 orang.





Geografi  SMA / MA Kelas XI
49



b.
Angka Kematian Menurut Umur/Age Specific Death Rate
(ASDR)



Angka kematian menurut umur adalah angka yang menunjukkan banyak kematian dari 1000 penduduk usia tertentu dalam waktu setahun. Dapat dihitung dengan rumus:

Dx
            ASDR = Keterangan:   Dx

Px k      ×K Px

=   jumlah anak yang lahir dari wanita
            kelompok umur tertentu

=   jumlah wanita pada kelompok umur x =   konstanta (1000)



Contoh soal:

            Dalam suatu wilayah jumlah penduduk wanita umur 19-30 tahun adalah 3.825.000 orang. Jumlah kematian golongan umur tersebut dalam satu tahun adalah 144.000 orang. Berapakah ASDR nya?

Jawab:

Dx   =

144.000
Px
=
3.825.000


144.000

ASDR =
u
1000


3.825

ASDR =   37.647 jiwa

Jadi ASDR wilayah tersebut adalah  17 orang dari tiap  1.000 penduduk golongan umur 19-30 tahun.

Space Info

          Tahukah anda bapak KB Nasional? Bapak KB Nasional adalah Prof. DR. H. Haryono Suyono, MA. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala BKKBN (Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional) periode 1983-1993. Prof. DR. H. Haryono Suyono, MA merupakan tokoh yang dianggap berhasil dalam memimpin pelaksanaan program Keluarga Berencana. Prof. DR. H. Haryono Suyono, MA. adalah ahli komunikasi massa, sosiolog, demograf, dan penulis kreatif yang saat ini masih memfokuskan pada permasalahan-permasalahan kependudukan dan kemiskinan di Indonesia.

50
Geografi  SMA / MA Kelas XI


5.
Pertumbuhan Penduduk


                Pertumbuhan penduduk adalah bertambahnya penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya. Perhitungan pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu angka kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk ini dinyatakan dengan persen (%).

            Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah ada dapat kita ketahui angka kelahiran kasar (CBR) pada propinsi tersebut adalah   sebesar 134 dan angka kematian kasar (CDR) sebesar 91, sedangkan jumlah penduduk adalah 7.584.000 jiwa maka tingkat pertumbuhan penduduk alami wilayah tersebut adalah sebagai berikut.
=   CBR-CDR × 100%
            134 - 91 × 100% = 0,43%

Jadi pertumbuhan penduduk alami wilayah tersebut adalah 0,43 %.

6. Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dapat diperkirakan atau diproyeksikan dengan rumus pertumbuhan geometris berikut.

Pn = Po (1+ r)n

Keterangan:

Pn  = jumlah penduduk pada tahun n

Po  = jumlah penduduk pada tahun 0 atau tahun dasar

n
= jumlah tahun 0 hingga n
r
= tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)


Contoh Soal :

Berdasarkan perhitungan yang telah kita lakukan, tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 0,43% apabila jumlah penduduk pada tahun  2005 sebesar  7.584.000 jiwa. Berapakah proyeksi penduduk wilayah tersebut pada tahun 2010?

Pn  = Po (1 + r) n

= 7.584.000 (1 + 0,43 %)5 = 7.584.000 (1 + 0,0043)5 = 7.584.000 (1,0043)5 = 7.584.000 (1,115) = 7.748.464 jiwa

Jadi proyeksi penduduk wilayah tersebut tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,43 %per tahun adalah 7.748.464 jiwa.

Geografi  SMA / MA Kelas XI
51